Baca dan Download Sepuasnya
Find out how fast your website loads. Too slow? Perhaps you need to optimize the page or move to a faster server.
Caranya :
Pertama sobat kudu mempunyai software e.m powerpoint video converter.
Langkah penggunaanya :
add file atau add folder dari sumber file *.pps atau *.pot yang sobat siapkan, melalui tombol “New Task” ntar bakalan nongol pilihan output yang di inginkan, bisa format wmv, avi video, mpg, bmp, mp3 audio, atau kalau mau tahu format-format output lainnya tinggal klik tombol “more output format..”. nah disitu sobat bisa lihat, banyak banget tuch format output yang didukung sama program ini., seperti file-file yang didukung untuk media mobile (handphone, ipod, psp), web (swf, flv, gif), vcd atau dvd, de-el-el.
Untuk hasil output tinggal disesuaikan dengan kebutuhan sobat. Misalnya meng-upload file presentasi ke youtube tinggal pilih “convert” aja ke format flv. atau juga mau presentasi dari handphone, ipod, psp, atau bisa juga ingin memasukan file suara untuk ditambahkan dalam video outputnya, format sound yang didukung (mp3, wma, wav).
selain itu hasil instalasi bawaan program ini juga menyertakan player video yang keren and ok banget “total video player”, mendukung hampir semua format video dan dvd, dan ga perlu dech instal yang namanya codecs “media player classic”.
Simple kan…???
nieh gambarannya
software ini men-support microsoft powertpoint 2000, XP, 2003 dan 2007.
Met mencoba.
Download orb : e.m powerpoint video converter
Antivirus AVG atau anti virus remover lainnya, sebelum melakukan scanning biasanya akan menyarankan untuk mematikan lebih dahulu fasilitas System Restore yang ada pada Windows. Ini bertujuan agar file virus yang mungkin sudah tersimpan pada restore point tertentu tidak kembali lagi ketika komputer direstore yang kemungkinan akan kembali menginfeksi komputer Windows.
Pertanyaan yang sering adalah "bagaimana caranya untuk mematikan fasilitas System Restore Windows". Berikut ini adalah cara untuk mematikan system restore pada Windows XP:
Pada status ini, maka fasilitas System Restore Windows tidak aktif. Jika ini dilakukan dalam rangka full scanning oleh antivirus yang digunakan, setelahnya aktifkan kembali System restore dengan cara yang sama dengan membuang centang pada pilihan Turn off System Restore on all drives.
Contoh kasusnya, kita akan meminjam uang sebesar Rp 45.000.000,00 untuk masa pinjaman 5 tahun. Bunga yang berlaku pada saat itu misalnya 16% per tahun. Misalnya kita tuliskan masing-masing nilai ini dalam cell pada worksheet MS Excel.A1 = 45000000
A2 = 5
A3 = 16%
Hasil perhitungan besarnya angsuran akan kita letakkan pada cell A5, maka untuk cell A5 kita masukkan formula berikut:=PMT(A3/12;A2*12;A1)
Perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai negatif, karena dilihat dari sudut pandang kita mengeluarkan uang.
Dari besarnya angsuran yang didapat, mungkin kita ingin mengetahui besarnya pokok pinjaman dalam cicilan yang kita bayarkan. Misalnya kita akan meletakkan hasil perhitungannya pada cell A6, formula yang yang dimasukkan:=PPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
cicilan_ke kita ganti dengan bilangan 1, 2, 3 dan seterusnya menunjukan angsuran ke-1, ke-2, ke-3 dan seterusnya.
Besarnya bunga yang dibayarkan, kita dapat menghitung langsung dari besarnya angsuran dikurangi pokok pinjaman yang dibayarkan. Jika dihitung dengan menggunakan fungsi pada MS Excel, formula yang dimasukkan sebagai berikut:=IPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
Kalau kita perhatikan dengan keadaan bunga tetap, jumlah angsuran akan sama untuk tiap bulannya, besar pokok pinjaman akan semakin naik dan bunga yang dibayarkan akan semakin turun untuk setiap angsuran bulanannya.
Berikut saya lampirkan file MS Excel untuk perhitungan tersebut.
HitungBunga.zip
Pada Microsoft Excel, array formula adalah formula yang dapat melaksanakan beberapa perhitungan sekaligus untuk menghasilkan satu atau beberapa hasil. Array formula dapat melakukan perhitungan pada satu atau sekelompok nilai yang disebut array argument. Masing-masing array argument harus mempunyai jumlah baris dan kolom yang sama. Penulisan array formula sama seperti penulisan formula yang biasa hanya saja setelah penulisan tidak diakhiri dengan ENTER melainkan CTRL+SHIFT+ENTER. Array formula yang dimasukkan akan tampak diapit tanda kurung kurawal {..}.
Di bawah ini akan diberikan contoh untuk memperjelas bagaimana menggunakan array formula.
Misalkan saja, kita mempunyai tabel daftar pegawai disertai keterangan departemen dan besar gaji yang diterima masing-masing seperti pada gambar di atas. Di bawahnya, misalkan perhitungan-perhitungan yang akan dilaksanakan terhadap tabel tersebut.
Perhitungan pertama, misalnya mencari besarnya gaji yang diterima pegawai bernama “Anton” yang berada pada departemen “B”. Jika saja terdapat satu kolom lagi misalnya NIP yang berbeda antara pegawai yang satu dengan yang lain dan terletak dikolom paling kiri, akan lebih mudah dengan menggunakan fungsi VLOOKUP(). Tetapi pada contoh di atas, kolom tersebut tidak ada, sedang nama pegawai yang bernama Anton ada dua namun berbeda departemen. Anggap saja pada setiap departemen nama pegawaianya berbeda, maka kita dapat menggunakan array formula untuk menghitungnya. Pilih cell yang akan menampung hasil perhitungan, dan masukkan formula berikut:=SUM((A2:A11="Anto")*(B2:B11="B")*(C2:C11))
Setelah menuliskan formula tersebut akhiri dengan CTRL+SHIFT+ENTER, sehingga saat kita seleksi lagi cell tersebut, formula tersebut akan tampak diapit tanda kurung kurwal.{=SUM((A2:A11="Anto")*(B2:B11="B")*(C2:C11))}
Perhitungan tersebut menghasilkan nilai 500.000 yang dilakukan dengan mencari kolom A2:A11 yang bernilai “Anto” dan kolom B2:B11 yang bernilai “B” dan hasilnya mengambil dari kolom C2:C11. Seandainya terdapat dua pegawai bernama Anton pada departemen B maka hasil adalah penjumlahan gaji dua “Anton” tersebut.
Jika kita mencari jumlah pegawai yang mempunya gaji di atas 800.000, kita akan dapat mencarinya dengan menggunakan fungsi COUNTIF.=COUNTIF(C2:C11;">800000")
Tetapi bagaimana kalau kriterianya ditambah lagi, misalnya jumlah pegawai yang mempunyai gaji di atas 800.000 tetapi dibawah 1.700.000? Kita dapat menggunakan array formula berikut:=SUM((C2:C11>800000)*(C2:C11<1700000)*1)
akhiri dengan CTRL+SHIFT+ENTER sehingga tampak menjadi{=SUM((C2:C11>800000)*(C2:C11<1700000)*1)}
Kalau mencari jumlah gaji yang diterima oleh pegawai yang mempunyai gaji di atas 800.000 tetapi dibawah 1.700.000, kita masukkan array formula{=SUM((C2:C11>800000)*(C2:C11<1700000)*(c2:c11))}
Selanjutnya kita akan mencari jumlah pegawai yang ada pada departemen A dan B, array formula yang kita masukkan adalah{=SUM((B2:B11="A")*1)+SUM((B2:B11="B")*1)}
dan jumlah gaji yang diterima oleh semua pegawai pada departemen A dan B dapat diperoleh dengan memasukkan array formula{=SUM((B2:B11="A")*(C2:C11))+SUM((B2:B11="B")*(C2:C11))}
Formula untuk kriteria seperti C2:C11>800000 atau B2:B11=”A” akan menghasilkan nilai boolean TRUE atau FALSE, dan dalam operasi tersebut untuk TRUE akan menghasilkan nilai 1 dan FALSE menghasilkan nilai 0. Pada pencarian besar gaji di atas 800.000 tetapi dibawah 1.700.000, setiap kriteria dikalikan dengan kriteria yang lain selanjutnya dikalikan dengan kolom hasil yang akan dijumlah, karena kriteria tersebut bersifat kumulatif, harus memenuhi kedua kriteria yang ada. Sedang pada pencarian besar gaji pada departemen A dan B, setiap kriteria dikalikan dulu dengan kolom hasil yang akan dijumlah baru ditambahkan dengan perkalian kriteria lainnya dengan kolom hasil yang akan dijumlah, karena pada perhitungan ini kita cukup memenuhi satu kriteria saja yaitu departemen A atau departemen B.
Dan yang perlu diperhatikan selanjutnya, jika kita akan mengedit array formula yang telah dimasukkan, maka tanda kurung kurawal {..} akan hilang. Dan untuk menyudahi pengeditan tersebut maka penekanan CTRL+SHIFT+ENTER adalah keharusan.
Sumber: http://maseko.com/
Download sample Rumus Array [Formula Excel CSE-00 (8)]
Persyaratan menggunakan rumus array yaitu harus mempunyai lebih dari 2 kolom dan lajur harus sama. Setelah selesai membuat rumus jangan lupa menekan CTRL+SHIFT+ENTER untuk menghasilkan rumus array yang diawali dengan { dan diakhiri dengan }. Rumus array juga terkenal dengan singkatan rumus CSE, kepanjangan dari CTRL+SHIFT+ENTER.
Kenapa harus pakai CSE?
Contoh di bawah adalah bagaimana perbedaan rumus array dan rumus yang biasa dipakai. Kendalanya jika contoh di bawah mempunyai banyak item yang harus dihitung, rumus array jauh lebih praktis digunakan.
=B2*B3+C2*C3
artinya Baju x Harga Baju + Celana x Harga Celana
Jika menggunakan rumus array akan menjadi :
{=SUM(B2:C2*B3:C3)}
artinya sama dengan B2*B3+C2*C3
Cara pembuatan rumus :
Buat rumus pada formula bar =SUM(B2:C2*B3:C3)
setelah selesai tekan CTRL+SHIFT+ENTER
Catatan
Jika Anda menekan enter saja rumus yang dihasilkan akan menjadi :
=SUM(B2:C2*B3:C3) tanpa {}
Gambar 01. Contoh rumus Array
Sumber: http://solver.web.id/
Download sample Rumus Array [Formula Excel CSE-01 (11)]
Anda pasti sering menggunakan rumus Conditional sum atau dalam excel berarti SUMIF. Untuk menghitung semua nilai Tukul kita cukup memakai rumus =SUMIF(B2:C14,A19,C2:C14), tetapi kendalanya jika dua kondisi yang harus Anda pakai? Contohnya Total nilai Tukul pada hari Senin saja berapa?
Jawabannya
Anda harus memakai rumus CSE dengan kombinasi rumus IF yaitu :
{=SUM(IF(A2:A14=”Senin”,IF(B2:B14=”Tukul”,C2:C14)))}
Artinya :
Jumlahkan jika A2 sampai A14 jika hari “Senin” dan B2 sampai B14 jika sama dengan “Tukul”
Jangan lupa setelah membuar rumus tekan CTRL+SHIFT+ENTER
Download sample rumus Excel VLookup & HLookup [VLookup HLookup (20)]
Perbedanya antara rumus Excel Vlookup dan Hlookup :
Perhatikan contoh dibawah, kalau data Horisontal tidak bisa pakai VLookup, hasil tidak ketemu.
Sumber: http://solver.web.id/
Doannload sample yang saya buat [Vlookup antar file (12)]
Perbedaannya sedikit antara Vlookup dalam satu file dengan Vlookup antar file, yaitu jika Anda ingin menggunakan Vlookup antar file, pada saat mengisi table_array, arahkan table_array tersebut ke file dimana data tersebut tersimpan. Alangkah mudahnya jika file tempat data tersebut dibuka bersama - sama. Sebagai referensi silakan lihat gambar di bawah.
Point yang harus diperhatikan :
Jika antar file, pada table_array akan ditambah [file_data.xls]Sheet1!
Artinya mengambil data dari file [file_data.xls] dan sheet Sheet1
Tetapi jika ditutup file tempat data (file_data.xls), akan muncul path nya. Jika ditutup file data akan seperti :
’C:\Documents and Settings\Sapto\Desktop\VLookup\[file_data.xls]Sheet1′!
Sebenarnya saya itu bingung memberi judul artikel ini. Maksud saya, saya ingin coba menuliskan penggunaan formula logical OR dan AND yang penggunaannya di aplikasikan kepada pengolahan pembukuan keuangan. Biasanya untuk melakukan perhitungan saldo di pembukuan kita, kita akan membuat rumus (saldo_sebelumnya+debet)-kredit lalu rumus ini akan di salin ke seluruh baris untuk menghitung saldo per transaksi. Hal itu sih ngga salah, cuman jika kita hanya mencantumkan rumus tersebut maka nilai saldot terakhir akan di tampilan sampai baris terbawah meskipun di baris yang bersangkutan tidak ada transaksi untuk beberapa orang, hal itu akan mengganggu pemandangan saja.
Memang agar rapi, sebaiknya jika tidak ada transaksi hasil saldo tidak perlu di tampilkan sehingga pembukuan kita terlihat bersih dan tidak membingungkan. Untuk melakukannya kita bisa menggabungkan rumus IF
dan OR
atau AND
.
Logika-nya adalah jika kita mengisi transaksi debet atau kredit berarti salah satu dari dua kolom itu akan terisi data dan satunya kemungkinan kosong. Jadi kita buat saja pengkondisian bahwa jika salah satu dari kolom debet atau kredit tidak kosong (ada isi-nya) maka rumus perhitungan saldo dijalankan, tapi jika tidak maka nilai yang ditampilkan adalah 0 (atau nilai lainnya yang anda ingin tampilkan).
Seperti kita ketahui bahwa operator AND
akan mengembalikan nilai FALSE
jika salah satu kondisinya tidak terpenuhi dalam hal ini jika salah satu kolom kosong maka dia akan mengembalikan nilai FALSE
. Untuk OR
, kebalikan dari AND
, jika kedua kolom terisi maka nilai yang dikembalikan adalah FALSE
.
Maka jika kita ingin saldo di tampilkan jika salah satu debet atau kredit di isi, maka kita akan memakai rumus seperti ini =IF(AND(C21="";D21="");0;(E20+C21)-D21)
. Dimana C21 adalah cell untuk debet, D21 adalah cell untuk kredit dan E20 adalah saldo sebelumnya. Dengan rumus seperti diatas maka jika kita mengisi salah satu kolom debet atau kredit maka cell saldo akan menampilkan angka 0.
Jika kita mengharus kedua kolom debet dan kredit di isi, dan jika salah satu tidak terisi maka saldo tidak ditampilkan, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut =IF(OR(C37="";D37="");0;(E36+C37)-D37)
. Dimana C37 adalah cell untuk debet, D37 adalah cell untuk kredit dan E36 adalah cell saldo sebelumnya. Jika kedua cell data tidak diisi maka cell saldo akan menampilkan nilai 0.
Seperti yang anda ketahui, bahwa Microsoft Excel mengenal banyak tipe data. Dari teks, angka, tanggal, jam, dst… Nah kali ini saya akan mengulas satu formula Excel yang bisa mendeteksi apakah data yang kita masukkan adalah tipe teks atau tidak.
Formula tersebut adalah T()
, sangat pendek ya nama rumusnya? Ya, cukup dengan mengetikkan =T(cell_yang_di_analis)
maka rumus T() ini akan mengembalikan hasil cell sumber jika T()
mendeteksi tipe data-nya adalah teks. Misalnya anda ingin mendeteksi data di cell A1, maka anda tinggal ketik =T(A1)
.
Untuk lebih jelasnya, coba lihat contoh gambar di bawah ini:
Nah dari contoh tersebut bisa kita simpulkan bahwa data sumber akan di tampilkan oleh rumus T()
ini jika dia mendeteksi sumber data adalah bertipe teks. Saya pikir ini bisa membantu kita untuk mengaplikasikan ke hal-hal yang penting sehingga tidak terjadi kesalahan perhitungan misalnya.
Sumber: http://www.edisusanto.com/
Public Function TERBILANG(x As Double) As String
Dim tampung As Double
Dim teks As String
Dim bagian As String
Dim i As Integer
Dim tanda As Boolean
Dim letak(5)
letak(1) = "RIBU "
letak(2) = "JUTA "
letak(3) = "MILYAR "
letak(4) = "TRILYUN "
If (x < style="color: rgb(0, 0, 128);">Then
TERBILANG = ""
Exit Function
End If
If (x = 0) Then
TERBILANG = "NOL"
Exit Function
End If
If (x < style="color: rgb(0, 0, 128);">Then
tanda = True
End If
teks = ""
If (x >= 1E+15) Then
TERBILANG = "NILAI TERLALU BESAR"
Exit Function
End If
For i = 4 To 1 Step -1
tampung = Int(x / (10 ^ (3 * i)))
If (tampung > 0) Then
bagian = ratusan(tampung, tanda)
teks = teks & bagian & letak(i)
End If
x = x - tampung * (10 ^ (3 * i))
Next
teks = teks & ratusan(x, False)
TERBILANG = teks
End Function
Function ratusan(ByVal y As Double, ByVal flag As Boolean) As String
Dim tmp As Double
Dim bilang As String
Dim bag As String
Dim j As Integer
Dim angka(9)
angka(1) = "SE"
angka(2) = "DUA "
angka(3) = "TIGA "
angka(4) = "EMPAT "
angka(5) = "LIMA "
angka(6) = "ENAM "
angka(7) = "TUJUH "
angka(8) = "DELAPAN "
angka(9) = "SEMBILAN "
Dim posisi(2)
posisi(1) = "PULUH "
posisi(2) = "RATUS "
bilang = ""
For j = 2 To 1 Step -1
tmp = Int(y / (10 ^ j))
If (tmp > 0) Then
bag = angka(tmp)
If (j = 1 And tmp = 1) Then
y = y - tmp * 10 ^ j
If (y >= 1) Then
posisi(j) = "BELAS "
Else
angka(y) = "SE"
End If
bilang = bilang & angka(y) & posisi(j)
ratusan = bilang
Exit Function
Else
bilang = bilang & bag & posisi(j)
End If
End If
y = y - tmp * 10 ^ j
Next
If (flag = False) Then
angka(1) = "SATU "
End If
bilang = bilang & angka(y)
ratusan = bilang
End Function
Nah sekarang tinggal coba aja:
=TERBILANG(A1)
.Cukup mudah bukan? Anda dapat mengunduh contoh artikel ini di sini.
Just in case, jika macro ini tidak bisa di jalankan di Excel anda (karena secara default Excel menset keamanan terhadap macro ke level tinggi), cek Security macro setting di Excel anda. Untuk melihat konfigurasi Security macro, klik Tools -> Macro -> Security dan pilih opsi Low lalu klik tombol OK. Saran saya pastikan anda sudah mempunya anti virus terinstal di komputer anda untuk menjaga agar virus macro tidak dapat menyerang komputer anda.
Sumber: http://www.edisusanto.com/
SMKN 2 Magelang |
Visit this group |
Subscribe to SMKN 2 Magelang |
Visit this group |